Jakarta - Siapa saja wanita yang dianggap paling berpengaruh dalam perekonomian dan politik di Asia? Ternyata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masuk dalam daftarnya.
CNN edisi Asia membuat daftar 8 wanita Asia yang paling berpengaruh dari sisi ekonomi dan politik bersamaan dengan Hari Perempuan Internasional dunia ke-100 diperingati pada 8 Maret lalu.
Sri Mulyani dimasukkan dalam daftar tersebut meski baru-baru ini mendapatkan tekanan setelah DPR menyatakan dirinya bersalah memutuskan penyelamatan Bank Century. Namun Sri Mulyani dipandang ulet dan efektif dalam menangani perekonomian Indonesia terutama saat menghadapi krisis.
Berikut 8 wanita yang dinilai berpengaruh menurut CNN dan dikutip detikFinance, Rabu (10/3/2010):
1. Zhang Yin, China
Zhang Yin dikenal sebagai 'Ratu Kertas' dari China yang jenius. Pada era 1990-an, Yin mendirikan perusahaan yang mengapalkan kertas-kertas bekas dari Amerika ke China untuk diubahnya menjadi kardus-kardus yang selanjutnya diekspor.
Perusahaan Yin 'Nine Dragons Paper Holdings' saat ini merupakan salah satu produsen kertas terbesar China. Ia juga menduduki peringkat kedua orang terkaya di China dengan limpahan harta mencapai US$ 4,9 miliar.
Ia juga merupakan salah satu wanita terkaya di dunia yang menghasilkan kekayaannya sendiri, selain Oprah Winfrey dan CEO eBay Meg Whitman.
Zhang Yin juga merupakan anggota badan penasihat pemerintah China, dan akhir-akhir ini terus melobi China agar melakukan relaksasi kebijakan Keluarga Berencananya dan pengurangan emisi.
2. Indra Nooyi, India
Nooyi merupakan chief executive dari produsen makanan dan minuman ringan PepsiCo. Wanita kelahiran India itu kini memimpin perusahaan besar yang memiliki 185.000 anak usaha di 200 negara.
Sejak bergabung dengan Pepsi pada tahun 1994, wanita berusia 54 tahun itu secara konsisten mencoba membawa perusahaan ke arah yang lebih ramah untuk 'ukuran tubuh'. Selama kepemimpinan Nooyi, Pepsi telah memutuskan KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell pada tahun 1997 untuk selanjutnya mengakuisisi Tropicana dan Quaker Oats setahun kemudian.
Ia juga berhasil mengembangkan produk minuman yang lebih sehat. Wanita yang dikenal dengan rasa humornya yang tinggi ini telah sangat dikenal sebagai salah satu CEO terbaik di AS.
3. Sonia Gandhi, India
Sonia Gandhi merupakan presiden dari sebuah partai politik terbesar India, Partai Kongres Nasional India. Wanita kelahiran Italia itu merupakan istri dari mantan Perdana Menteri India, Rajiv Gandhi yang tewas pada tahun 1991.
Setahun setelah kematian suaminya, Sonia akhirnya masuk ke dunia politik. Di bawah kepemimpinannya, Partai tersebut tumbuh menjadi besar. Sonia juga dikenal dengan kerendahan hati dan kebesaran jiwanya.
4. Ho Ching, Singapura
Meski Ho Ching merupakan istri dari Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, namun ia tak pernah berlagak. Ia pernah tercatat sebagai CEO dari BUMN investasi paling besar dan berpengaruh Asia, Temasek.
Selama menjadi CEO Temasek, Ho dikenal dengan kebijakan-kebijakan korporasinya yang tegas termasuk menanamkan investasi di perusahaan telekomunikasi India dan China serta perbankan.
Di bawah kepemimpinannya, Temasek mengembangkan Temasek dari sebuah perusahaan investasi Singapura yang biasa-biasa saja menjadi sebuah perusahaan investasi paling berpengaruh di Asia dengan nilai kekayaan mencapai lebih dari US$ 100 miliar.
Ching mengalami kemunduran peran sebagai CEO pada tahun 2009 ketika digantikan oleh Charles 'Chip' Goodyear. Namun 5 bulan kemudian, dia mendapatkan posisi tertingginya lagi ketika Goodyear mengundurkan diri.
5. Chandra Kochhar, India
Chandra Kochhar merupakan pemimpin bank terbesar di India, ICICI Bank. Ia berkali-kali masuk dalam daftar 'Wanita Paling Berpengaruh dalam Bisnis' versi Fortune. Tahun lalu ia juga masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia.
Ibu dua anak itu kini memimpin bank besar dengan 15 juta nasabah di India dan menguasai sepertiga kredit ritel di negara tersebut.
Sejak bergabunga dengan ICICI pada tahun 1984 sebagai management trainee, Kochhar dikenal berhasil mengubah bank tersebut dari pemberi kredit besar-besaran menjadi bank ritel. Di bawah kepemimpinannya, ICICI Bank saat ini memiliki aset hingga US$ 120 miliar.
6. Sheikh Hasina, Bangladesh
Ketika mamasuki politik, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina memang sulit untuk dikalahkan. Selama tiga dekade kepemimpinannya, ia harus menghadapi berbagai tudingan pemerasan dan tuntutan pembunuhan.
Ia diduga merekayasa usaha pembunuhan pada tahun 2004 dan dijebloskan ke penjara pada tahun 2007. Meski demikian, Hasina tetap berhasil memenangkan lagi kursi kepemimpinannya sebagai Perdana Menteri Bangladesh untuk ekdua kalinya.
Ia juga merupakan anggota dari Dean Pemimpin Wanita Dunia dan menyuarakan hak bagi wanita.
Hasina akhir-akhir ini ditekan untuk memperbaiki hubungan bilateral antara Bangladesh dan India seputar masalah perbatasan. Ia juga menghadapi masalah pengangguran di dalam negeri.
7. Hyin Jeong-eun, Korea Selatan
Ia merupakan pimpinan dari Hyundai. Tampuk kepemimpinan Hyundai diambilnya setelah suaminya yang juga eks CEO Hyundai bunuh diri pada tahun 2003.
Dengan bisnis yang menggurita dari produksi kendaraan hingga kapal, Hyun kini memimpin perusahaan dengan pendapatan yang sangat besar. Selama kepemimpinannya, pendapatan Hyundai meningkat 2 kali lipat dari 5,42 triliun won menjadi 12,78 triliun won (US$ 11 miliar).
8. Sri Mulyani Indrawati, Indonesia
Sri Mulyani kini sedang menghadapi tekanan setelah DPR menyatakan dia bersalah saat menyelamatkan Bank Century untuk menghindari krisis. Meski demikian, Sri Mulyani tetap dinilai sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di Asia.
Sejak menjadi Menteri Keuangan pada tahun 2005, wanita berusia 48 tahun itu dikenal dengan kredibilitasnya dengan membuat program reformasi birokrasi untuk memberantas korupsi di Depertemen Keuangan.
Upaya Sri Mulyani menggawangi perekonomian Indonesia saat menghadapi krisis pada tahun 2009 mendapat penghormatan dari berbagai pihak, terutama luar negeri. (qom/dnl)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!